Ceritaku
Hujan Lagi Deh Hari Ini
19 November 2009
19 November 2009
Dikostan lagi dan tidak kuliah lagi hari ini. Aku hanya bertiga dengan temanku di kamar yang dingin ini. Aku, Ika dan Ari (mereka berdua teman dekat ku). “Iiiggghhh… serem banget sih hujannya”,ucapku kepada kedua orang temanku. Saat hujan deras, angin kencang dan petir yang menggelegar telingaku. Aku dan dua orang temanku hanya terdiam ketakutan karena petir besar seakan sedang mengamuk. Tapi temanku Arie santai saja sambil memainkan ponselnya. Aku juga memiliki teman dekat lain dikostan ada Anggie,,Nitha dan Ema. Tapi Anggie sedang pergi dengan teman sekelasnya, Nitha pergi dengan pacarnya dan Ema masih terjebak di kiampus karena hujan tidak kunjung reda. “Oooiiiaaa… aku lupa memperkenalkan siapa aku, namaku Agustina tapi biasa dipanggil ‘bundo’ oleh kelima teman dekatku. Aku kuliah di Universitas GUNADARMA fakultas Ilmu Komputer dan sekarang aku sudah semester 5”.
Aduh hujan deras sekali, aku jadi teringat keluargaku dirumah, dengan segera aku menelepon ayahku, Alhamdulillah di rumah tidak hujan deras dan keluargaku baik-baik saja.
“Bingung nie.. enaknya ngapain ya hujan-hujan gini? ujar Ika”.
“Aku jawab saja ,enaknya makan bakso Ka”.
“Mauuuuuu… , teriak Ika”.
Namun hujan tidak kunjung reda juga dan petirpun semakin menggelegar telinga kami. Akhirnya kami bertiga ngobrol sambil bercanda. Ika bercerita tentang pacarnya. Lucu sekali, kita bertiga tanpa sadar lepas tertawa lupa bahwa hujan dan petir besar sedang menerpa. Ariepun sama,bercerita tentang kakaknya yang sudah menikah. Tenyata hujan hari ini sudah menggagalkan kencan Nitha dan pacarnya., dan mereka hanya duduk-duduk di teras depan kostan.
Kelima temanku itu sagat lucu-lucu dan humoris. Kami juga memiliki karakter yang berbeda. Kami bertigapun larut dalam hujan dan kembali dalam keheningan kamar.
Entah mengapa hujan hari ini membuat jantungku terasa sakit. “Kenapa ya?? Ucapku dalam hati”. Sepertinya ada satu hal yang sedang aku fikirkan tapi aku tidak sadar apa itu. Aku merasa tidak memiliki masalah apapun dan dengan siapapun. Aku merasa sedih, tapi apa yang membuatku sedih!! Setelah aku berfikir terus, aku tahu apa yang membuatku sedih. “Hore…. Akhirnya aku tahu apa yang mebuat jantungku terasa sakit”, teriakku dalam hati. Ternyata aku memikirkan Fajar, dia adalah pacarku. Saat ini dia bekerja di salah satu perusahaan IT di Jakarta. Dia baru satu minggu bekerja disana karena dia baru lulus. Yang membuatku resah adalah masalah dia dengan kedua orang tuanya. Aku merasa sedih mengingat hal itu. (Guys sorry ya masalah apa yang sedang dihadapi oleh pacarku itu tidak dapat aku ceritakan). Aku hanya berharap agar dia selalu diberi kesabaran, ketabahan dan mendapatkan jalan keluar atas masalah yang sedang dia hadapi saat ini. Aku berdoa agar dia bisa kuat, sekuat suara petir yang menemaniku di sore hari ini. Kamu harus yakin terhadapku, bahwa aku selalu ada di sampingmu dan menyayangimu.
Sudah dulu ya,, hujan sudah berhenti..
Sampai jumpa…
Aduh hujan deras sekali, aku jadi teringat keluargaku dirumah, dengan segera aku menelepon ayahku, Alhamdulillah di rumah tidak hujan deras dan keluargaku baik-baik saja.
“Bingung nie.. enaknya ngapain ya hujan-hujan gini? ujar Ika”.
“Aku jawab saja ,enaknya makan bakso Ka”.
“Mauuuuuu… , teriak Ika”.
Namun hujan tidak kunjung reda juga dan petirpun semakin menggelegar telinga kami. Akhirnya kami bertiga ngobrol sambil bercanda. Ika bercerita tentang pacarnya. Lucu sekali, kita bertiga tanpa sadar lepas tertawa lupa bahwa hujan dan petir besar sedang menerpa. Ariepun sama,bercerita tentang kakaknya yang sudah menikah. Tenyata hujan hari ini sudah menggagalkan kencan Nitha dan pacarnya., dan mereka hanya duduk-duduk di teras depan kostan.
Kelima temanku itu sagat lucu-lucu dan humoris. Kami juga memiliki karakter yang berbeda. Kami bertigapun larut dalam hujan dan kembali dalam keheningan kamar.
Entah mengapa hujan hari ini membuat jantungku terasa sakit. “Kenapa ya?? Ucapku dalam hati”. Sepertinya ada satu hal yang sedang aku fikirkan tapi aku tidak sadar apa itu. Aku merasa tidak memiliki masalah apapun dan dengan siapapun. Aku merasa sedih, tapi apa yang membuatku sedih!! Setelah aku berfikir terus, aku tahu apa yang membuatku sedih. “Hore…. Akhirnya aku tahu apa yang mebuat jantungku terasa sakit”, teriakku dalam hati. Ternyata aku memikirkan Fajar, dia adalah pacarku. Saat ini dia bekerja di salah satu perusahaan IT di Jakarta. Dia baru satu minggu bekerja disana karena dia baru lulus. Yang membuatku resah adalah masalah dia dengan kedua orang tuanya. Aku merasa sedih mengingat hal itu. (Guys sorry ya masalah apa yang sedang dihadapi oleh pacarku itu tidak dapat aku ceritakan). Aku hanya berharap agar dia selalu diberi kesabaran, ketabahan dan mendapatkan jalan keluar atas masalah yang sedang dia hadapi saat ini. Aku berdoa agar dia bisa kuat, sekuat suara petir yang menemaniku di sore hari ini. Kamu harus yakin terhadapku, bahwa aku selalu ada di sampingmu dan menyayangimu.
Sudah dulu ya,, hujan sudah berhenti..
Sampai jumpa…
What? Serriously? That's it?
BalasHapus